Sunday, October 28, 2012

Pengaruh Sikap Terhadap Kesuksesan

Kebanyakan orang untuk meraih kesuksesannya, cenderung lebih konsen terhadap bidang keahlian yang ingin ditekuninya, namun justru hal yang sebenarnya lebih penting dari itu kadang justru terabaikan. Hal yang lebih utama dari keahlian atau skill yang harus dimiliki setiap orang yang ingin sukses di bidang apapun (sesuai yang diinginkan) adalah SIKAP.

Berdasarkan hasil penelitian para ahli terhadap ribuan orang-orang yang sukses dalam bidang masing-masing, disimpulkan bahwa kemampuan atau keahlian teknis (technical expertise) hanya berperan 15% terhadap kesuksesannya. Sedangkan 85% kesuksesan dari tiap-tiap individu tersebut dipengaruhi oleh sikap. Itulah kenapa banyak dari kita yang sebenaranya memiliki skill atau keahlian teknis yang tinggi, namun tidak mendapat karir yang lebih bagus. Atau jika mau mengembangkan usaha, tidak memperoleh perkembangan yang signifikan.

Menurut Jennie S. Bev, penulis buku "Rahasia Sukses Terbesar", yang juga seorang konsultan, entrepreneur, edukator dan juga merupakan salah seorang warga Indonesia yang sukses di Amerika, beliau mengulas 10 Sikap dan Kepribadian orang sukses (baik dari segi keuangan dan prestasi) yang berdasarkan pada komunikasi dan pergaulannya dengan para billionaire dan beberapa pengusaha sukses lainnya.

Sepuluh Sikap dan Kepribadian yang dimiliki orang sukses adalah sebagai berikut:

1. Keberanian Berinisiatif.
Kekuatan terbesar dari orang-orang yang sukses yaitu mereka selalu punya ide-ide cemerlang. Seorang Donald Trump yang awalnya berproses dari status bangkrut dan akhirnya berpredikat sebagai Raja Real Estate, adalah contoh dari seorang yang jenius dan berani berinisiatif. Selain sukses didunia Real Estate, kita tentu mengenal serial TV The Apprentice, kontes Miss Universe, TrumpUniversity.com, yang pencetusnya adalah Donald Trump yang sudah ditayangkan diseluruh penjuru dunia. Serta Tirto Utomo pendiri Aqua, yang karena idenya ingin membuat air minum dalam kemasan, telah mengantarkan Aqua menjadi merk air kemasan terbesar di Indonesia yang harga per liternya mengalahkan harga bahan bakar. Inisiatif adalah kekayaan semua orang, tinggal orang itu mau atau tidak untuk berinisiatif mengemukakan ide-idenya.

2. Tepat Waktu.
Kita semua memiliki jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Seorang yang menepati janji dan tepat waktu menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur/manage sesuatu yang paling terbatas tersebut. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis dan berinteraksi. Bayangkan saja ketika kita punya janji penting dengan orang lain, sementara orang tersebut terlambat. Tentu nilai positif orang tersebut di mata kita akan berkurang. Memberikan perhatian lebih terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri, kolega maupun mitra kita.

3. Senang Melayani dan Memberi.
Sebuah rumus sukses dari banyak orang sukses adalah mampu memimpin. Sikap pemimpin yang bagus bukanlah yang pandai memerintah, tapi justru mereka pandai melayani dan memberi. The more you give to others, the more respect you get in return (Semakin banyak kita memberi, akan semakin banyak respek yang kita dapat). Dan keikhlasan adalah kunci untuk sifat ini. Setidaknnya dengan memberi dan melayani berarti menunjukkan kepada teman, kolega serta rekan kita betapa pedulinya kita kepada mereka. Sehingga membuat orang lebih yakin bermitra dan bergaul dengan diri kita.

4. Membuka Diri Lebih Dahulu.
Pernahkah kita pernah bertemu orang yang selalu mau tahu tentang hal pribadi orang lain, namun dia malah menutup diri agar jati dirinya tidak terbuka? Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, dan selalu berprasangka buruk kepada siapa saja yang dijumpainya. Sikap ini adalah unsur yang tidak dimiliki banyak orang sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri. Itulah yang dicari oleh para partner sejati dan sebagian besar dari kita akan setuju, bahwa tidak banyak orang yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius.

5. Bekerja Sama dan Membina Hubungan Baik.
Tidak ada ceritanya orang bisa sukses tanpa relasi dan mitra kerja, karena kemampuan bekerja sama adalah salah satu kunci keberhasilan. Ingin sukses dalam pendidikan harus bisa bekerja sama dan membina hubungan baik dengan guru/dosen, teman dan perangkat sekolah/kampus agar memperoleh nilai pelajaran dan nilai tingkah laku yang bagus. Ingin sukses dalam karir harus bisa bekerja sama dan membina hubungan baik dengan atasan, bawahan serta rekan kerja agar prestasi pencapaian target bisa terpenuhi. Ingin sukses dalam usaha harus bisa bekerja sama dan membina hubungan baik dengan karyawan dan kolega agar jaringan serta perkembangan bisnis semakin besar.

6. Mempelajari Hal-hal Baru.
Seorang Ciputra dan Aburizal Bakrie adalah orang-orang yang bisa dikatakan sukses dalam bidang perdagangan. Tapi saat mereka mendirikan universitas, apakah mereka beralih sebagai seorang pendidik? Atau mereka sendiri sebenarnya adalah profesor? Jelas tidak. Mereka tetap seorang entrepreneur, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung menerapkannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas bagi mereka. Dunia bisnis ibarat sebagai tempat bermain yang luas dan tidak terbatas. Jadi senang belajar dan mencari hal baru adalah sebuah sikap kesuksesan. Namun tentunya mereka sukses dulu di satu bidang, sebelum kemudian melakukan ekspansi.

7. Tidak Pernah Mengeluh.
Orang yang sukses bukan berarti bahwa mereka tidak pernah gagal. Tapi orang yang sukses adalah orang yang ketika gagal, bisa dengan cepat untuk bangkit dan memulai usahanya kembali. Adalah wajar ketika gagal akan merasa sedih, kecewa bahkan marah, namun kegagalan tersebut bukan untuk disesali dalam waktu yang cukup lama. Lance Armstrong pernah berkata, "There are two kinds of days, good days and great days." (Hanya ada dua macam hari, hari yang baik dan hari yang sangat baik). Adalah baik jika kita tidak pernah mengeluh, walaupun suatu hari mungkin kita akan jatuh dan gagal. Karena setiap kali gagal, itu adalah kesempatan bagi diri kita untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari.

8. Tanggung Jawab dan Berani Menanggung Resiko.
Banyak orang yang tidak mau tampil di depan hanya karena mereka tidak mau merasa bertanggung jawab dan menanggung resiko jika terjadi kesalahan dan kegagalan. Mereka lebih suka berada di belakang dan menjalankan perintah, agar merasa lebih aman. Padahal sikap seperti itu justru akan mengurung mereka, karena tidak bisa mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki. Orang yang sukses (dalam bidang apapun), mereka selalu memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan berani mengambil resiko atas semua keputusan dan tindakan yang diambil. Karena bagi orang sukses, kegagalan dan kesuksesan adalah resiko yang harus siap dihadapi.

9. Berpikir Positif.
Orang yang sukses selalu men-set pikirannya untuk positif setiap saat. Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya. Semakin positif kita menyikapi hambatan, semakin besar kesempatan kita menemukan penyelesaian atas hambatan tersebut. Namun Jika kita gunakan pikiran negatif dalam berpikir, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan hal-hal yang negatif. Sehingga efeknya justru akan membuat kita merasa khawatir dan cemas, setiap kita hendak melakukan apapun.

10. Nyaman dengan Diri Sendiri.
Pernahkah kita bertemu dengan orang sukses yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Tidak ada tentunya. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi, supaya lawan bicara tidak tersinggung, karena setiap orang mempunyai tempat dan kesuksesannya sendiri. Orang bisa sukses mungkin dengan cara meniru para pendahulu, namun tetap selalu ada inovasi yang disesuaikan dengan pribadi masing-masing. Orang yang sukses selalu pandai mengolah kelebihan yang dimilikinya, tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain.

Sikap dan kepribadian diatas, wajib dimiliki jika kita mau berhasil di bidang yang diinginkan. Meningkatkan kemampuan dan skill individu itu penting, namun jangan sampai melalaikan faktor sikap yang memiliki prosentase lebih besar dalam mencapai kesuksesan. Ada sebuah kata bijak yang menyebutkan, "Your attitude, not aptitude, determine your altitude" (Sikap Anda, bukanlah bakat (kecerdasan), yang menentukan tingkat kesuksesan Anda).