Kini kita akan masuk pada rahasia terbesar pemerolehan ide. Anda siap ? Okay, begini: ketika anda memperoleh ide, tulislah. Hanya itu? Ya,hanya itu. Ide terhebat di dunia ini tidak akan menjadi sedemikian hebat, jika anda tidak mengingatnya. Pendiri jaringan hotel four seasons Issy Sharp mengatakan, “ Jika sebuah ide datang, aku akan selalu, selalu, berhenti dan mencatatnya,di mana pun aku berada, bahkan ketika aku sedang dinner”.
Agen real estate terkenal Elli Davis berkata, “Meskipun aku punya ingatan yang bagus, aku tetap menulis segala sesuatunya. ‘Tinta yang paling kabur lebih baik dari pada ingatan yang paling hebat sekalipun.’” Komedian Sinbad dapat mengingat urutan-urutan komedi sepanjang satu jam, ketika ia memperoleh ide, dalam sekejap saja akan lenyap andai tidak di tangkap: “Sebelumnya, setiap aku dapat ide-ide, aku berniat menelepon sekretarisku untuk memberitahunya (supaya di catat), namun ketika itu juga, ‘sial, apa tadi idenya!?’ Jadi, kini ketika aku mengatakan sesuatu, segera aku menuliskannya. Setiap hendak makan malam dengan seseorang, aku segera meraih tisu makan dan mulai menulis.” Travel writter terkenal Pico Layer berkata, “Sebuah kedisiplinan yang kupunyai, aku rajin menulis begitu banyak catatan di sini atau dimanapun juga. Aku tidak perlu menunggu, bahkan hingga dari esok, karena persis esok hari, segala catatan itu akan terlupakan”.
Bob Dylan tidak memperoleh ide-ide untuk lagunya out of the air – ia memperoleh ide-ide itu out of the box! David Hadju, pengarang positively 4th street, menulis, “Dylan memasang antenanya setiap saat.. dia mencatat setiap ucapan yang dikatakan orang kepadanya, atau setiap hal yang dicuri-dengar di restoran, lalu memasukkannya di dalam kotak. Setiap kali di hendak menulis lagu, diraihnya kotak tersebut, lalu diraihnya keluar barang satu atau beberapa hal”. Alih alih sebuah kotak, pemimpin Bell Mobility Bob Farchat meraih ide dari dalam kopernya: “ aku akan mencatat ide-ideku di atas selembar kertas dan melemparnya di dalam koper. Ide-ide itu akan menumpuk, lalu akan kuimbuhkan ke tempat riset-risetku”.
Oh, dan jangan mencemaskan mengenai media yang kaupergunakan untuk mencatat. Bahkan kita bisa mencoret-coret di atas kertas toilet. Gitaris Jimi Hendrix mencatat ide-idenya di sembarang media, dari tisu hingga punggung amplop. Pengarang Stepen King sedang terkantuk-kantuk di pesawat saat ia bermimpi: “Aku menuliskannya di atas tisu cocktail American Airlines sehingga aku tidak akan melupakannya, lalu kumasukkan di dalam saku,” dan ide tersebut terjelma menjadi sebuah novel laris Misery. Bahkan, orang-orang yang sukses yang maju teknologinya memakai tisu-tisu yang sama sekali tidak canggih. Elinor MacKinnon, CIO yang menanggungjawabi seluruh teknologi komputer di Blue Shield, berkata, “Ketika aku berbicara denga orang-orang, aku selalu mencatatnya di atas tisu, kemudian mengarsiapkannya di saat jam kerja”.
Dengan belajar dari orang-orang sukses tersebut, coba bawa sebuah buku catatan kecil dan beberapa pena, sekedar jaga-jaga jika salah satu pena tersebut tintanya habis. Berani dijamin, jika ada ide yang tercetus, tidak akan ada kesempatan bagi ide tersebut untuk terbang meninggalkan kita. Pada dasarnya: jikan anda hendak meraih kesuksesan, tulislah ide-ide anda.
by Richard St. John
by Richard St. John
"Satu rahasia sukses yang menurutku paling berat adalah juga yang paling mendasar. Catatlah segalanya, istirahatkan memori Anda. Memori hanya akan mempersulit Anda. Memori pada dasarnya akan menghianati Anda." - Rick Pitino pelatih basket terkenal-