Saturday, February 25, 2012

7 Kebiasaan untuk Perbaiki Finansial Pribadi

Perbaiki Finansial Pribadi
Kebiasaan yang Anda jalankan setiap harinya menentukan seperti apa masa depan Anda. Tak terkecuali dalam hal keuangan. Coba amati cara dan kebiasaan Anda mengelola uang. Jika hingga saat ini kondisi keuangan pribadi masih carut marut, memiliki penghasilan rutin bulanan namun tak dapat menikmatinya atau pas-pasan bahkan defisit setiap akhir bulan, saatnya instrospeksi diri.

Jangan berdiam diri, tapi cari tahu penyebab kondisi keuangan yang masih berantakan ini. Cermati lagi, boleh jadi Anda tak menjalankan kebiasaan keuangan yang baik. Perencana keuangan, Arief Bachtiar, menuliskan di website perencanaan keuangan Akbar's Financial Check Up mengenai tujuh kebiasaan baik keuangan yang perlu dipraktikkan untuk menjadikan Anda pribadi positif.

1. Menabung

Hanya dengan menabung kehidupan Anda dapat lebih tenteram. Anda akan merasa nyaman karena pengeluaran ke depan sudah ada di tabungan.

2. Cerdas berbelanja

Anda menyadari dan menjalani kebiasaan menghindari belanja berlebihan. Caranya, Anda hanya berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan budget. Dengan begitu, Anda dapat menabung lebih banyak sehingga ada cukup dana berlebih untuk berinvestasi.

3. Mencatat pengeluaran pemasukan

Ini adalah metode sederhana yang bisa diterapkan siapa saja. Tujuannya, agar Anda lebih mudah mengendalikan pengeluaran. Dengan pencatatan, Anda dapat melihat lebih detil setiap perputaran keuangan. Namun jangan sekadar mencatat saja, tapi jadikan catatan ini sebagai acuan untuk melakukan perubahan dan memperbaiki kebiasaan keuangan yang kurang baik.

4. Menghindari utang

Utang terutama utang konsumtif dapat merugikan Anda karena bunga utang sangat memberatkan. Bunga kartu kredit yang sering Anda pakai berbelanja misal sebesar tiga persen per bulan atau 36 persen setahun, lebih tinggi daripada deposito bahkan investasi di pasar modal. Utang harus dikendalikan untuk mewujudkan kondisi finansial yang baik.

5. Mengendalikan pengeluaran

Berbagai cara bisa dilakukan dengan mencatat pengeluaran. Sebagai contoh dengan sistem amplop yang dapat membantu Anda membatasi pengeluaran dan lebih disiplin memakai dana di mesin ATM. Dengan sistem amplop, Anda "dipaksa" memakai dana yang telah dianggarkan melalui sistem amplop tersebut.

6. Menjaga keamanan finansial keluarga

Bisa dilakukan dengan menerapkan pembelian asuransi seperti asuransi jiwa serta asuransi kesehatan. Asuransi jiwa berfungsi melindungi keluarga dari kehilangan nafkah sumber penghasilan seseorang yang menjadi tumpuan keluarga jika dia meninggal dunia. Asuransi kesehatan berfungsi sebagai perencanaan risiko karena sakit dan pengganti nafkah karena pemberi nafkah tidak bisa bekerja saat sakit.

7. Berinvestasi

Banyak pilihan cara berinvestasi, bisa dengan membeli emas logam mulia, menabung di deposito, membeli reksadana dan saham. Komponen Investasi tersebut memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan serta risiko, sehingga tergantung daripada profil Anda sebagai investor.

source: kompas

Thursday, February 23, 2012

Tips Memilih Lokasi Usaha yang Tepat

Apakah Lokasi Usaha kita sudah Tepat ??

Perlu anda ketahui tentang belenggu motivasi berbisnis, Kiat-kiat memulai berbisnis, bisnis apa yang kira-kira cocok untuk kita, Konsep bisnis yang Inovatif dan lain-lain. Tapi ternyata ada hal penting lain yang harus jadi pertimbangan kita sebelum memulai berbisnis, yuk mari kita simak ....

Cara Memilih Lokasi Usaha Yang Tepat. Salah satu keputusan yang sangat penting sebelum memulai usaha bisnis waralaba adalah memilih lokasi yang tepat dan strategis sebagai tempat usaha. Karena lokasi ikut berperan menentukan tingkat kesuksesan usaha Anda.

Jika tidak atau belum memiliki bayangan seberapa strategis lokasi yang ingin Anda pilih, sebaiknya meminta kepada franchisor untuk memberi gambaran tentang lokasi tempat usaha itu. Atau, mintalah nasehat kepada franchisor di mana sebaiknya lokasi yang tepat untuk usaha Anda.

Biasanya, franchisor melakukan studi (riset) pasar sebelum memberikan persetujuan kepada franchisee. Riset ini salah satunya mengenai trade area franchise untuk mengetahui secara demografis potensi usaha dan informasi yang berhubungan dengan lokasi/tempat belanja masyarakat. Tidak ada salahnya jika Anda meminta lebih rinci gambaran dan potensi lokasi yang direncanakan.

Berikut beberapa yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi :

Tips Memilih Lokasi Usaha yang Strategis

1. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk menjadi salah satu indikator besarnya potensi pasar usaha yang ingin Anda geluti, meskipun hal ini belum menjadi ukuran final. Apakah bisa dijadikan sebagai tempat belanja masyarakat.

2. Penghasilan

Jika kepadatan penduduk tidak linear dengan daya beli masyarakatnya, maka berarti lokasi itu tidak tepat sebagai tempat/pusat perbelanjaan. Karena itu, perlu Anda cermati bagaimana penghasilan penduduk di area trade Anda. Apakah lingkungan dekat menyukai jika mereka ditawarkan produk dari usaha franchise atau pusat perbelanjaan yang Anda miliki?

3. Jumlah usaha

Adakalanya, lokasi yang dipilih merupakan pusat shopping (pusat shopping) atau sentra perdagangan. Nah, apakah banyaknya usaha berpengaruh kepada lokasi? Apakah tipe bisnis di area itu menggunakan produk atau service yang ditawarkan franchise?

4. Tempat

Ada beberapa tipe tempat yang bisa dipilih untuk usaha Anda seperti mal (shopping mall), sentra usaha, perumahan, pinggir jalan dan sebagainya. Anda perlu menanyakan, apakah kebanyakan franchisee yang sukses berada di lokasi franchise seperti di dalam mal, di bagian yang paling ramai, di bagian terpisah dari mal, stand atau bangunan tersendiri atau di sentra industri?

5. Jumlah Traffic

Berapa banyak kendaraan yang lalu lalang di lokasi itu per harinya? Apakah orang yang lalu lalang akan dapat melihat tanda bisnis (plang) Anda? Apakah lokasinya mudah diakses?

6. Pusat keramaian

Jika lokasi berada di bagian mal misalnya Mall Depok Town Square, kebanyakan pusat lalu lalang yang terbaik adalah di outlet-outlet makanan. Kadang-kadang, di seberang jalan mal juga menjadi tempat yang di penuhi orang lalu lalang dan biasanya harga sewanya juga lebih murah. Bisa juga lokasinya di rumah sakit, kampus atau di pusat-pusat orang datang.

7. Akses karyawan

Bisa saja lokasi yang jarak tempuhnya sangat jauh menjadi kontra produktif buat karyawan Anda. Karena itu, lokasi sebaiknya terbilang cukup dekat terutama bagi karyawan utama Anda. Misalnya Mall Depok Town Square.

8. Zona

Jika lokasi yang Anda pilih bukan daerah perdagangan semacam shopping mall atau tidak cocok dengan usaha Anda, sebaiknya tidak dipaksakan. Maka, perlu juga Anda menanyakan, apakah zona lokasi cukup pantas untuk bisnis Anda.

9. Kompetisi

Pertimbangkan juga tingkat kompetisi usaha yang ingin Anda jalankan. Jika di lokasi tersebut sudah jenuh dengan usaha yang menawarkan produk sejenis, bisa jadi lokasi itu menjadi tidak strategis buat Anda.

10. Appearance

Anda pasti ingin usaha Anda terlihat berwibawa dan lingkungan di sekeliling lokasi tidak mengganggu usaha franchise Anda. Tanyakan kepada franchisor, apakah area lokasi cukup bersih dan terkendali? Apakah lingkungannya juga cukup baik?

Selanjutnya, mintalah franchisor membantu Anda bernegosiasi untuk mendapatkan lokasi yang strategis dan harga sewa yang lebih murah. Karena bisa saja dalam kasus tertentu, usaha tersebut dibutuhkan, misalnya oleh real estate untuk menjaring pasar.

" Pemilihan Tempat Juga berpengaruh besar pada Usaha yang akan kita bangun ,jadi sebelum memulai Usaha Tentukan dulu atau di Riset dulu Lokasi yang akan kita jadikan Tempat Usaha Kita. Jangan sampai bisnis yang kita jalani ternyata mendapatkan kendala khususnya karena Letak yang kurang Strategis."

Semoga bermanfaat..

source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=12838929

Thursday, February 16, 2012

Tiada Kata Sibuk

Manajemen waktu berarti menerima nilai lebih banyak dari waktu yang sudah digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kunci untuk manajemen waktu yang sukses adalah perencanaan dan menerapkannya dalam rencana yang sama. Manajemen waktu membantu kita untuk melihat kembali rencana agar menjadi lebih produktif dan efisien. Ini adalah menemukan cara untuk melakukan tugas yang sama dalam waktu yang tetap dan menjaga atau meningkatkan standar kualitas.

Mengubah kebiasaan manajemen waktu yang buruk menjadi lebih baik tentu saja membutuhkan waktu dan usaha. Lifemojo memberikan tips berikut ini untuk membantu Anda memperkuat produktivitas.

Tips Bagi Anda yang Sibuk
* Belajar memprioritaskan.

Ada perbedaan besar antara tugas-tugas yang mendesak, penting, dan tidak begitu penting. Prioritaskan tanggung jawab pada kegiatan yang sangat penting. Gunakan teknik ABC untuk membagi tugas-tugas dalam kategori ini. Grup A termasuk tugas yang mendesak, Grup B termasuk tugas-tugas yang penting, dan Grup C termasuk yang tidak begitu penting. Lakukan tugas-tugas sesuai dengan prioritasnya. Ingatlah 80% imbalan datang dari 20% kegiatan yang Anda kerjakan. Sisi lain yang paling penting dari prioritas adalah belajar untuk mengatakan “Tidak”. Untuk melakukan tugas yang paling penting, mungkin Anda harus mengatakan “tidak” kepada yang kurang penting. Hindari melebihi dari komitmen waktu Anda.

* Rencanakan hari.

Rencanakan hari Anda di atas kertas. Lakukan hal itu tidak boleh lebih dari 20 menit sehari. Perkirakan waktu untuk setiap tugas yang Anda lakukan dan tetap berpegang pada waktu yang sudah dialokasikan.

* Mulailah hari Anda dengan cara benar.

Sibuk sepanjang hari berarti Anda terus-menerus kewalahan serta bergegas untuk menyelesaikan tugas, yang akan membuat kekacauan pada kemampuan Anda mengatur waktu. Akibatnya, produktivitas Anda terganggu. Gunakan 10 menit untuk duduk diam setiap pagi. Selama sepuluh menit itu, ambil napas dalam-dalam dan rencanakan hari Anda.

* Multi-task.

Saran lain, gabungkan beberapa kegiatan dalam satu waktu. Contohnya, ketika bepergian untuk bekerja, bisa disambi dengan membaca surat kabar. Anda akan memiliki lebih banyak waktu jika melakukan beberapa kegiatan sekaligus. Ingatlah, untuk tidak menurunkan kualitas pekerjaan Anda saat multitasking.

- Gunakan aturan “Dua atau Lebih”. Jika kewalahan dengan tugas-tugas, berpkirlah kembali, dan kemudian fokuskan pada dua tugas yang paling penting. Setelah selesai, kerjakan dua tugas lagi.

- Hindari penundaan. Jika Anda akan mengatur waktu secara efisien, belajarlah bagaimana meminimalkan penundaan. Alasan orang menunda-nunda adalah karena mereka tidak suka melakukan aktivitas tersebut.  Untuk menghindari penundaan, bagilah kegiatan yang sama ke bagian yang lebih kecil lagi dan kerjakan satu per satu. Dengan melakukan sedikit demi sedikit, akhirnya pekerjaan pun selesai.

- Mengelola informasi. Dalam era informasi ini, begitu banyak pengetahuan sehingga sulit untuk mengelolanya. Belajarlah untuk mendapatkan informasi yang dikelola secara terorganisir. Akan lebih mudah untuk menyelesaikan tugas jika informasi yang didapat diatur. Dokumentasi merupakan cara yang baik untuk mengelola informasi secara efektif. Pastikan pengambilan informasi juga merupakan tugas yang mudah, jika tidak, Anda akan membuang-buang banyak waktu untuk hal itu.

* Belajarlah untuk mendelegasikan.

Jika Anda tidak belajar mendelegasikan tugas yang kurang penting, maka Anda akan menjadi sangat sibuk, frustasi, dan kelelahan. Jangan mencoba untuk melakukan semuanya sendiri. Tugaskan pekerjaan kepada orang lain. Agar pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain hasilnya baik, pastikan mengkomunikasikan tugas dengan baik.

* Istirahat.

Sisihkan waktu untuk istirahat di siang hari untuk menyegarkan dan memulihkan diri. Manajemen waktu bukanlah bekerja lebih dalam waktu yang kurang, tetapi bekerja secara efisien dan produktif. Jika tidak beristirahat cukup, maka anda pun akan kelelahan. Rencanakan keluar rumah pada akhir pekan. Pergi ke bioskop, menemui seorang teman, atau berjalan-jalan.

* Tidur yang cukup.

Tidak dianjurkan untuk bekerja berjam-jam di malam hari, karena akan berpengaruh pada kesehatan dan produktivitas. Tanpa tidur yang cukup, Anda akan merasa lesu sepanjang hari dan tidak bisa fokus pada tanggung jawab yang sudah ada.

Waktu itu berharga. Manajemen waktu membantu Anda menjadi lebih dinamis, menang, dan mengurangi stres. Kunci manajemen waktu mengharmonisasikan kegiatan Anda sehingga hidup bukan hanya untuk bekerja saja, tetapi juga bermain. Pada akhirnya akan lebih banyak tugas yang selesai dan Anda pun bahagia.

source: intisari

Wednesday, February 15, 2012

Pentingkah Kuliah?

Wisuda Kuliah tidak penting?
Jika pekerjaan (profesi) adalah sebuah acuan, kontroversi tentang perlu enggaknya kuliah tidak pernah selesai. Satu sisi banyak orang yang sukses di pekerjaan berasal dari bangku kuliah. Namun, kita juga melihat fenomena orang seperti Mark Zurenberg atau Bill Gates, yang tak selesai kuliahnya namun sukses.

Dalam dunia yang pragmatis, "pendidikan" sekarang berhadapan dengan "pengalaman". Banyak dari kita masih berpikiran bahwa pendidikan akan menghasilkan pekerjaan yang bagus. Formal. Kantoran. Sedangkan yang tak berpendidikan hanya akan tercebur ke pekerjaan kasar. Informal atau bawahan. Lapangan.

Jajak pendapat yang dilakukan oleh situs jejaring sosial LinkedIn memberi persepsi lain. Mereka bertanya ke para pencari karyawan, "Mana yang lebih berharga di mata Anda: pendidikan atau pengalaman?”

Jawaban beragam diperoleh dari responden. Ada yang berkata, "Saya menemukan bahwa universitas mengajarkan teori, dan dari pengalaman pribadi, teori hanya bekerja di dalam teori."

Lainnya bilang, "Sebagai manager perekrutan dan pengambil keputusan akhir, saya hanya bisa memberi Anda sebuah petuah yang saya pelajari bertahun-tahun: ada alasan mengapa pendidikan dan gelar diletakkan di bagian paling bawah dari lamaran pekerjaan. Gelar hanyalah selembar kertas. Hal itu tidak mencerminkan kemampuan pelamar untuk unggul dalam sebuah pekerjaan. Hal itu tidak berarti Anda memiliki pengalaman dari belajar di sekolah."

Nah, menurut situs Ask Men, ada lima pekerjaan yang bisa Anda darati tanpa melewati bangku kuliah.

1. Jurnalis

Tak disangsikan bahwa jika Anda hanya mengandalkan gelar jurnalistik tanpa pengalaman hanya akan dianggap sebelah mata oleh pihak perusahaan media. Banyak media sukses yang memburu calon karyawan yang bertalenta dan berkarakter, bukan pemilik sertifikat universitas. Makanya, jika ingin menjadi koresponden atau penulis perjalanan, tinggalkan bangku kuliah dan mulai berteman dengan editor sebuah media.

Beberapa orang penting media sukses tak menyelesaikan bangku kuliahnya, seperti Ted Turner dan David Geffen, pendiri Dreamworks. Banyak editor pemenang penghargaan bergengsi, fotografer, pembaca acara radio, dan produser menghabiskan waktu di ruang berita daripada uang di sekolah.

2. Manager Hotel Mewah

Tentu, Anda bisa saja bermula dari hanya menunggu meja. Namun, industri perhotelan berkembang pesat. Jika ingin berkarir di sini, tak butuh waktu lama bagi Anda yang bertekad kuat untuk menjadi seorang pemilik hotel butik. Pengalaman adalah segalanya. Bisnis hotel adalah seni membuat orang merasa nyaman dan diterima. Juga pintar memecahkan masalah dan berinovasi agar selalu berada di depan dalam persaingan. Bertahun-tahun pengalaman dan memahami seluk beluk pekerjaan lebih berharga dibandingkan pelatihan formal dalam banyak kasus. Salah satu manager resor mewah menyatakan, petuah umum dalam bisnis ini adalah mendahulukan sikap. Latihan hanya untuk keterampilan

3. Spesialias Keamanan IT

Pendidikan mengajarkan pekerja apa yang mereka pelajari, namun pengalaman mengajarkan apa yang bisa Anda kerjakan. Dalam dunia IT yang bergerak dengan cepat, apa yang ada di buku pelajaran bisa cepat basi dibandingkan dengan pengalaman yang diperoleh seseorang dari dunia nyata. Saat sebuah bisnis atau organisasi memiliki data sensitif yang ingin dilindungi, mereka akan mencari orang yang berpengalaman.

Anda bisa memperoleh diploma di ilmu komputer, namun jika sudah familiar dengan teknologi jaringan dan bisa pemrograman komputer, yang Anda butuhkan hanya familiar dengan managemen risiko, dan Anda pun bisa melenggang kangkung di dunia IT. Menurut Biro Statistik Karyawan AS, bidang keamanan akan moncer sampai tahun 2014.

4. Produser Musik

Musisi merupakan pilihan jelas jika dikaitkan dengan pekerjaan tanpa pendidikan. Namun jika Anda memiliki telinga seperti Mozart dan merasa suka mengambil bagian dalam proyek bersama, maka Anda bisa mempertimbangkan duduk di kursi produser. Sound engineer producer harus memiliki kemampuan praktis, seperti soundboard dan pengalaman pascaproduksi. Akan tetapi, produser eksekutif hanya perlu tahu bisnis, memiliki insting tinggi saat mendengar suara dan berteman dengan orang yang tepat. Penjualan album yang jatuh mungkin terlihat membuat hati ciut, namun jika melompat ke bisnis online yang potensial dan melakukan tindakan yang tepat, Anda masih bisa bertahan.

5. Penyidik Kriminal

Pengalaman di satuan tugas kepolisian, pengetahuan soal "jalanan" dan memiliki jaringan informan merupakan hal-hal yang menjadi nilai lebih dibandingkan gelar sarjana untuk posisi penyidik-kriminalitas. Pada tingkat federal seperti FBI di AS, misalnya, pendidikan lebih tinggi biasanya lebih disukai. Namun agen penegak-hukum akan menekankan pada GPA (harus di atas 3,5), kebugaran tubuh, pengalaman kerja, tes psikologi dan polygraf, pengetahuan akan hukum, kemampuan berbahasa, dan kemampuan berkomunikasi yang bagus. Anda bisa mulai di kepolisian dan menanam 5 tahun pengalaman, kemudian berpindah ke penyidik.

source: intisari

Thursday, February 9, 2012

Lima “Kartu” AS yang wajib diterapkan wirausaha

Lima "Kartu AS" sebagai sikap dan perilaku bekerja prestatif yang wajib diterapkan wirausaha

Semua orang, termasuk saya dan agan-agan sekalian, pasti memiliki keinginan untuk menjadi orang yang lebih baik dalam menjalani hidup dan kehidupan di dunia ini. Salah satunya adalah selalu memiliki keinginan untuk terus maju atau dikenal dengan istilah prestatif. Apalagi bila kita mulai mencoba untuk menjadi seorang entrepreneur (wirausaha) maka sikap dan perilaku prestatif ini wajib hukumnya untuk dimiliki.

Ada lima "Kartu AS" (Bukan kartu Remi Loh..!) sebagai sikap dan perilaku bekerja prestatif yang wajib diterapkan wirausaha, yaitu:


1. kerja ikhl-AS, maksudnya bukan berarti kerja tanpa mengharapkan gaji atau berjualan tanpa mengharapkan laba. Kerja ikhlas disini maksudnya adalah melakukan kegiatan bisnis tanpa keluh kesah bahkan rasa lelah tidak dirasakan sebagai suatu beban yang berat. Contoh: seorang pebisnis di internet walaupun hasil penjualan produknya hanya dapat menutup biaya tetapi dia tetap semangat dalam berbisnis

2. kerja maw-AS, maksudnya mawas diri dari rasa emosional, dapat diartikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil suatu tindakan dan tidak mudah terpancing oleh suasana dalam menerima kritikan ( tidak marah ) atau pujian (tidak GR yang berlebihan) dengan tujuan tidak terjebak pada kesalahan yang sama. Contoh: ketika kita memiliki masalah pribadi, baik dengan keluarga, sahabat, pacar maka tidak boleh membawa masalah ini ke dalam bisnis kita karena pasti akan sangat berpengaruh dalam pemgambilan keputusan.

3. kerja cerd-AS, Tidak dipungkiri bahwa bisnis tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik saja tetapi juga mengandalkan otak, akal budi untuk berfikir. Wirausaha yang cerdas dalam menjalankan bisnisnya akan pandai memperhitungkan resiko bisnis, mampu melihat peluang usaha, dan dapat mencari solusi sehingga memperoleh keuntungan. Contoh: Sekarang ini banyak wirausaha ( termasuk agan-agan ) yang memanfaatkan teknlogi informasi dan komunikasi, menggunakan bahasa global (Inggris), pandai bernegosiasi, menerapkan konsep marketing untuk menunjang bisnisnya.

4. kerja ker-AS, maksudnya bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal, misalnya tenaga, pikiran, waktu, dan perasaan untuk meraih keinginannya. Contoh: kerja keras seorang guru yang setiap hari mengajar kemudian mengisi waktu luang sepulang mengajar dengan mengelola warung sembako dan warnet disamping rumahnya.

5. kerja tunt-AS, kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisir usaha dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal. Contoh: Seorang pebisnis online dapat mengorganisir usahanya dengan baik mulai dari membuat atau menyediakan produk yang dijual, menetapkan harga, membuat strategi promosi, mendistribusikan produk pesanan, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil yang memuaskan berupa laba.

"Harta terbesar untuk mempertahankan kemampuan wirausaha yaitu adanya sikap positif di dalam usaha"

source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5314018